Langsung ke konten utama

Fisioterapis mengatakan bahwa semua ini terkait postur tubuh. Apakah itu benar?

Dengan kemajuan teknologi, ketergantungan masyarakat terhadap teknologi ini juga meningkat, kegiatan-kegiatan aktivitas fisik juga mungkin sering terabaikan, sehingga secara tidak disadari muncul problematika kesehatan salah satunya adalah nyeri. Dan ketika keluhan tidak tertahankan lagi, maka masyarakat pun datang ke pelayanan kesehatan untuk mencari solusi atas nyeri yang mereka alami. 


Banyak mitos yang berkembang bahwa salah satu penyebab nyeri punggung bawah adalah postur yang buruk. Namun, sayangnya, hal ini juga menjadi suatu problematik "misunderstanding" baik di kalangan masyarakat umum maupun praktisi kesehatan


Informasi (gambar) seperti di atas mungkin tidak jarang kita lihat. Banyak edukasi berkaitan 'bad posture' vs 'good posture'. Sehingga hal ini memberikan dampak bahwa apabila saya mempunyai postur yang buruk maka saya rentan terhadap potensi nyeri. TIDAK! Hal tersebut tidak bisa dibenarkan. Merujuk research yang telah dilakukan oleh Prof. Peter O'Sullivan dkk, "Association of biopsychosocial factors with degree of slump in sitting posture and self-report of back pain in adolescents:a cross-sectional study", menunjukkan hasil bahwa postur duduk membungkuk (slouching) dikaitkan dengan korelasi fisik serta faktor jenis kelamin, gaya hidup dan psikososial yang menunjukkan sifat kompleks postur normal tubuh (normal variability) dan multidimensional pada remaja. Selain itu, penelitian ini menunjukkan bahwa postur duduk membungkuk hanya terkait dengan nyeri punggung remaja yang diperburuk dengan duduk setelah penyesuaian untuk faktor fisik dan psikososial lainnya.



Penelitian lain, berkaitan dengan postur dan nyeri leher juga menunjukkan hasil bahwa hubungan nyeri leher dan postur sangat lemah. Kemudian penelitian lain berkaitan dengan nyeri bahu menunjukkan bahwa deviasi dari posisi scapula mungkin tidak memberikan kontribusi pada SIS (subacromial impingement syndrome) namun merupakan bagian dari variasi normal. Sehingga hal ini memberikan pemahaman pada kita bahwa setiap orang mempunyai variasi posturnya masing-masing dan hal ini berkaitan dengan normal variability.
Dari beberapa ulasan diatas, nyeri punggung bawah memang seringkali ditemui adanya variasi postur (sway back, flat back dll; hal ini sering dipersepsikan fisioterapis merupakan postur yang buruk). Akan tetapi kita perlu mengetahui bahwa apakah postur memang menjadi penyebab/kausal, karena banyak komponen/faktor yang ada di dalam hidup kita yang bisa berkonstribusi dalam munculnya nyeri. Sebagai contoh ketika anda sedang dalam kondisi bersedih (bad-mood) maka hal tersebut akan berdampak pada perubahan postur, sehingga nyeri punggung bawah tidak selalu berkaitan dengan postur.




I've been studying back pain for the past 50 years, and if anyone says they know where back pain comes from, they're full of shit
Alf Nachemson, MD. PhD



Salam sehat,

Firmansyah Purwanto
Physiotherapist

Referensi:
 1. O'Sullivan et al. Association of biopsychosocial factors with degree of slump in sitting posture and self-report of back pain in adolescents: a cross-sectional study. Phys Ther. 2011;91:470-483.
2.Richards et al. Neck Posture Clusters and Their Association With Biopsychosocial Factors and Neck Pain in Australian Adolescents. Phys Ther. 2016; 96(10):1576-87.
3. Ratcliffe et al. Is there a relationship between subacromial impingement syndrome and scapular orientation? A systematic review. BJSM. 2014; 48(16):1251-6

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apakah gerakan membungkuk berbahaya untuk kondisi nyeri pinggang yang saya alami?

Faktor ergonomi menjadi salah satu faktor pertimbangan dalam manajemen nyeri punggung, sebagai contoh angkat-angkut barang. Akan tetapi, faktor ergonomi terlalu dilihat berlebihan ( overlap ). Contoh yang umum terjadi yaitu apabila anda mempunyai keluhan nyeri punggung maka anda tidak diperbolehkan angkat-angkut barang dengan cara membungkuk, dan diharuskan dengan cara berjongkok. Bagaimana dengan bukti yang ada? Tidak ada bukti yang kuat bahwa angkat-angkut barang dengan cara membungkuk dapat memperparah nyeri punggung atau mencederai punggung. Tidak ada bukti bahwa angkat-angkut barang dengan berjongkok ( squat lifting ) lebih aman/ergonomis dibanding dengan membungkuk ( stoop lifting ). Berdasarkan studi yang telah dilakukan oleh Dreischarf dkk menunjukkan bahwa secara in vivo, tidak ada perbedaan beban tulang belakang ( spinal loads ) antara stoop lifting dan squat lifting . Pada studi lain, Coenen dkk meneliti pengaruh abdominal bracing terhadap aktivitas otot-otot trunk...

Mitos & Fakta Mengenai Angkat-Angkut Barang

Pemikiran Baru Tentang Nyeri Punggung Non-Traumatik