Langsung ke konten utama

Pinggang saya sakit, perlukah saya beristirat dan mengurangi aktivitas gerak?

Nyeri punggung bawah (NPB) merupakan masalah yang sangat umum terjadi yang sering membuat kita merasa kesakitan. NPB sendiri merupakan suatu kondisi yang berkonstribusi besar dalam menyebabkan disabilitas. Menurut hasil penelitian dari Vos dkk (TheLancet 2016), NPB merupakan kondisi penyumbang disabilitas pertama baik di dunia maupun di Indonesia



Banyak edukasi berkaitan penanganan pertama pada kondisi NPB misalnya harus istirahat untuk beberapa waktu dan menghindari beberapa aktivitas yang dapat memperparah kondisi. Akan tetapi hal ini menimbulkan kesalahan persepsi bahwa apabila anda mengalami NPB anda wajib untuk istirahat dan membatasi aktivitas. Dalam beberapa hari pertama, menghindari aktivitas-aktivitas berat mungkin bisa meringankan rasa sakit. Hal ini serupa apabila kita mengalami terkilir pada kaki.  Namun, ada beberapa bukti kuat bahwa, tetap aktif dan kembali menjalani semua aktivitas seperti biasanya, termasuk pekerjaan dan hobi, dapat membantu dalam proses pemulihan. Sebaliknya, istirahat yang berkepanjangan justru tidak membantu proses pemulihan dan akan berhubungan dengan tingkat nyeri yang lebih tinggi, tidak produktif dalam pekerjaan, dan pemulihan yang tidak optimal. Sebenarnya, semakin lama kita beristirahat oleh karena NPB, maka semakin parah rasa sakit yang kita alami.


Sehingga dari beberapa hal diatas "Apabila anda saat ini sedang mengalami nyeri punggung bawah, tetap aktif dalam melakukan aktivitas sehari-hari, istirahat yang cukup (hindari istirahat yang berkepanjangan), melakukan olahraga-olahraga ringan seperti stretching, jogging, berenang dll sangat dianjurkan untuk membantu proses pemulihan". Apabila kondisi tidak lekas membaik, silahkan kunjungi layanan fisioterapi terdekat, untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.


Salam sehat,

Firmansyah Purwanto
Physiotherapist
Website: movementpainpt.wordpress.com

Referensi: 
1. Vos et al. Global, regional, and national incidence, prevalence, and years lived with disability for 310 diseases and injuries, 1990–2015: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2015. The Lancet 2016; 388: 1545-602
2. Waddell. The back pain revolution, 2nd edition. Churchill Livingstone. Elsevier. 2004


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apakah gerakan membungkuk berbahaya untuk kondisi nyeri pinggang yang saya alami?

Faktor ergonomi menjadi salah satu faktor pertimbangan dalam manajemen nyeri punggung, sebagai contoh angkat-angkut barang. Akan tetapi, faktor ergonomi terlalu dilihat berlebihan ( overlap ). Contoh yang umum terjadi yaitu apabila anda mempunyai keluhan nyeri punggung maka anda tidak diperbolehkan angkat-angkut barang dengan cara membungkuk, dan diharuskan dengan cara berjongkok. Bagaimana dengan bukti yang ada? Tidak ada bukti yang kuat bahwa angkat-angkut barang dengan cara membungkuk dapat memperparah nyeri punggung atau mencederai punggung. Tidak ada bukti bahwa angkat-angkut barang dengan berjongkok ( squat lifting ) lebih aman/ergonomis dibanding dengan membungkuk ( stoop lifting ). Berdasarkan studi yang telah dilakukan oleh Dreischarf dkk menunjukkan bahwa secara in vivo, tidak ada perbedaan beban tulang belakang ( spinal loads ) antara stoop lifting dan squat lifting . Pada studi lain, Coenen dkk meneliti pengaruh abdominal bracing terhadap aktivitas otot-otot trunk...

Mitos & Fakta Mengenai Angkat-Angkut Barang

Pemikiran Baru Tentang Nyeri Punggung Non-Traumatik