Langsung ke konten utama

Apakah nyeri pinggang yang saya alami disebabkan oleh 'sesuatu' yang tidak pada tempatnya?

Tidak asing lagi mungkin kita sering mendengar bahwa keluhan nyeri punggung bawah disebabkan oleh pergeseran diskus, asimetrikal pelvis, perubahan/perbedaan panjang tungkai, subluksasi tulang belakang dan masalah struktural lainnya. Akan tetapi banyak studi menunjukkan tidak ada bukti bahwa nyeri punggung bawah disebabkan oleh tulang atau sendi di punggung anda yang tidak pada tempatnya. Pada sejumlah kecil orang dengan beberapa perubahan dalam keteraturan (alignment) tulang belakang mereka, tidak terkait erat dengan nyeri punggung bawah. Setelah punggung anda dilakukan terapi manipulasi (spinal manipulation therapy), terapi manipulasi tidak akan mengembalikan/menempatkan sesuatu kembali pada tempatnya - tidak pernah ada sesuatu yang 'tidak pada tempatnya'! Hal ini juga berlaku untuk persepsi umum bahwa diskus dapat bergerak masuk dan keluar ('pop' in 'pop' out). 

 
Credit picture by David Poulter @Retlouping on twitter
Hanya ada sedikit bukti bahwa penonjolan diskus (disc bulging) terkait erat dengan nyeri punggung bawah. Pada kenyataannya banyak orang dengan tanpa nyeri punggung bawah memiliki penonjolan diskus. Tidak memungkiri bahwa pada beberapa orang dengan nyeri punggung bawah, penonjolan diskus bisa menjadi sumber rasa sakit. Namun, tidak ada studi yang pernah menunjukkan bahwa penonjolan diskus/pergeseran diskus ini bisa kembali ke tempatnya oleh terapi manipulasi tulang belakang atau teknik lainnya. Sekali lagi, ada kabar baik untuk orang-orang yang memiliki penonjolan diskus, banyak bukti bahwa kondisi penonjolan diskus bisa diatasi dan menyusut (self-reabsorbtion) seiring waktu tanpa membutuhkannya operasi


Beberapa orang mungkin mengalami penurunan nyeri setelah tulang belakang mereka dilakukan terapi manipulasi. Ada kemungkinan bahwa pada orang-orang yang melaporkan nyerinya berkurang, terapi manipulasi bermanfaat dalam mengurangi sensitivitas atau 'aktivitas' sistem saraf, memulihkan normal gerakan sendi dan aktivitas otot, akan tetapi TIDAK mengembalikan sesuatu kembali ke tempatnya.

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki tingkat disabilitas tinggi oleh karena nyeri punggung bawah, adalah mereka yang percaya bahwa 'nyeri' mereka berhubungan dengan masalah struktural tulang belakang. Oleh karena itu, hal ini sangat penting untuk fisioterapis dan praktisi kesehatan lainnya untuk merenungkan "nyeri punggung bawah berkaitan/disebabkan oleh sesuatu yang tidak pada tempatnya" merupakan kata-kata yang berpotensi menyebabkan peningkatan derajat ketakutan, kecemasan, stres (yang semuanya telah terbukti terkait dengan hasil yang lebih buruk)


Salam sehat,

Firmansyah Purwanto
Physiotherapist
Website: movementpainpt.wordpress.com

Referensi:
1. Kalichman L, Kim DH, Li L, Guermazi A, Berkin V, Hunter DJ. Spondylolysis and spondylolisthesis: prevalence and association with low back pain in the adult community-based population. Spine. 2009;34:199. 
2. Peterson CK, Bolton JE, Wood AR. A cross-sectional study correlating lumbar spine degeneration with disability and pain. Spine. 2000;25:218.
3. Bozzao et al. Lumbar disk herniation: MR imaging assessment of natural history in patients treated without surgery.Radiology. 1992;185 (1): 135-41.
4. Matsubara et al. Serial changes on MRI in lumbar disc herniations treated conservatively. Neuroradiology. 1995; 37(5): 378-83.
5. Keskil et al. Spontaneous resolution of "protruded" lumbar discs. Minim Invas Neurosurg. 2004; 47: 226-229. 
6. Chiu et al. The probability of spontaneous regression of lumbar herniated disc: a systematic review. Clin Rehab. 2015; 29(2): 184-95.
7. Zhong et al. Incidence of Spontaneous Resorption of Lumbar Disc Herniation: A Meta-Analysis. Pain Physician. 2017; 20:E45-E52.
8. Briggs AM, Jordan JE, Buchbinder R, Burnett AF, O’Sullivan PB, Chua JYY, Osborne RH, Straker LM. Health literacy and beliefs among a community cohort with and without chronic low back pain. Pain. 2010;150:275-83.
9. Grotle M, Foster NE, Dunn KM, Croft P. Are prognostic indicators for poor outcome different for acute and chronic low back pain consulters in primary care? Pain. 2010; 151 (3): 790-797.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apakah gerakan membungkuk berbahaya untuk kondisi nyeri pinggang yang saya alami?

Faktor ergonomi menjadi salah satu faktor pertimbangan dalam manajemen nyeri punggung, sebagai contoh angkat-angkut barang. Akan tetapi, faktor ergonomi terlalu dilihat berlebihan ( overlap ). Contoh yang umum terjadi yaitu apabila anda mempunyai keluhan nyeri punggung maka anda tidak diperbolehkan angkat-angkut barang dengan cara membungkuk, dan diharuskan dengan cara berjongkok. Bagaimana dengan bukti yang ada? Tidak ada bukti yang kuat bahwa angkat-angkut barang dengan cara membungkuk dapat memperparah nyeri punggung atau mencederai punggung. Tidak ada bukti bahwa angkat-angkut barang dengan berjongkok ( squat lifting ) lebih aman/ergonomis dibanding dengan membungkuk ( stoop lifting ). Berdasarkan studi yang telah dilakukan oleh Dreischarf dkk menunjukkan bahwa secara in vivo, tidak ada perbedaan beban tulang belakang ( spinal loads ) antara stoop lifting dan squat lifting . Pada studi lain, Coenen dkk meneliti pengaruh abdominal bracing terhadap aktivitas otot-otot trunk...

Mitos & Fakta Mengenai Angkat-Angkut Barang

Pemikiran Baru Tentang Nyeri Punggung Non-Traumatik